SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA DAN TERIMA KASIH ATAS KEDATANGANNYA

Rabu, 06 Maret 2013

KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN


BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Menurut kodrat serta irodatnya bahwa manusia dilahirkan untuk menjadi pemimpin. Sejak Adam diciptakan sebagai manusia pertama dan diturunkan ke Bumi, Ia ditugasi sebagai Khalifah fil ardhi. Sebagaimana termaktub dalam Al Quran Surat Al Baqarah ayat 30 yang berbunyi : “Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Malaikat;  “Sesungguhnya Aku akan mengangkat Adam menjadi Khalifah di muka Bumi”.
Menurut Bachtiar Surin yang dikutif oleh Maman Ukas bahwa “Perkataan Khalifah berarti penghubung atau pemimpin yang diserahi untuk menyampaikan atau memimpin sesuatu”.

B.     TUJUAN
v  Dapat mengetahui atau memahami tentang pengertian kepemimpinan,
v  Dapat mengetahui atau memahami unsur-unsur dan fungsi kepemimpinan, dan
v  Dapat mengetahui atau memahami tipe-tipe kepemimpinan.

C.    Rumusan Masalah
a)      Apakah yang dimaksud dengan Kepemimpinan?
b)      Apakah yang menjadi unsur dan fungsi kepemimpinan?
c)      Bagaimanakah tipe-tipe kepemimpinan? dan
d)     Apakah yang menjadi syarat kepemimpinan pendidikan?

BAB II
KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN

Secara sederhana, yang disebut pemimpin adalah apabila berkumpul tiga orang atau lebih kemudian salah seorang diantara  mereka “mengajak” untuk melakukan suatu pekerjaan maka orang tersebut telah melakukan “kegiatan memimpin” karena ada unsur mengajak dan mengoordinasi dan ada kegiatan serta sasarannya.

A.  PENGERTIAN KEPEMIMPINAN
Banyak definisiyang dikemukakan oleh para ahli tentang kepemimpinan, ditinjau dari sudut pandang pola hubungan, kemampuan mengoordinasi, memotivasi, kemampuan mengajak, membujuk dan mempengaruhi orang lain. Beberapa definisi yang dikemukakan para ahli sebagai berikut:

¦      Fiedler, 1967
Kepemimpinan adalah pengaruh antar pribadi, dalam situasi tertentu dan langsung melalui proses komunikasi untuk mencapai satu atau beberapa tujuan tertentu sebagai proses mempengaruhi sekelompok orang sehingga mau bekerja dengan sungguh-sungguh untuk meraih tujuan kelompoknya.

¦      Shared goal, Hemhiel dan Coons
Kepemimpinan adalah sikap pribadi, yang memimpin pelaksanaan aktivitas dan mengoordinasikan serta memotivasi orang-orang ataupun kelompok untuk mencapai tujuan yang dikehendaki.

¦      Rauch dan Behling
Kepemimpinan adalah suatu proses yang mempengaruhi aktivitas kelompok yang diatur untuk mencapai tujuan bersama sebagai proses hubungan antar pribadi dalam mempengaruhi sikap seseorang, kepercayaan dan khususnya perilaku orang lain.






¦      Jacobs dan Jacques
Kepemimpinan adalah suatu proses yang memberi arti (penuh arti kepemimpinan) pada kerja sama dan dihasilkan
dengan kemauan untuk memimpin dalam mencapai tujuan.

f  Hadari Nawawi, 1993
kepemimpinan adalah kemampuan menggerakkan, memberikan motivasi dan mempengaruhi orang-orang agar bersedia melakukan tindakan-tindakan yang terarah pada pencapaian tujaun.

B.  UNSUR-UNSUR DAN FUNGSI KEPEMIMPINAN
1.    Unsur-unsur Kepemimpinan
Unsur-unsur yang mendasari kepemimpinan adalah sebagai berikut :
a.    Kemampuan / kecakapan mempengaruhi orang lain (kelompok atau bawahan).
b.    Kemampuan mengarahkan atau memotivasi tingkah laku orang lain atau kelompok.
c.    Seorang pemimpin harus memiliki kemampuan persepsi sosial, berfikir abstrak dan kestabilan emosi.

2.    Fungsi Kepemimpinan
Seorang pemimpin harus melakukan berbagai fungsi kepemimpinannya, yaitu:
Ø Menentukan tujuan,
Ø Menjelaskan, melaksanakan dan memilih cara yang tepat, dan
Ø Memberikan serta merangsang para anggota untuk bekerja.
Menurut Ngalim Purwanto, fungsi kepemimpinan adalah memandu, menuntun, membimbing, memberi atau membangun motivasi-motivasi kerja, mengemudikan organisasi, menjalin jaringan-jaringan komunikasi yang baik, memberikan supervisi yang efisien dan membawa para pengikutnya kepada yang ingin dituju sesuai dengan ketentuan waktu dan perencanaan.[1]

C.  TIPE-TIPE KEPEMIMPINAN
1.    Otokratis 
Pemimpin bertindak sebagai diktator terhadap anggota-anggota kelompoknya. Baginya, “memimpin” adalah menggerakkan dan memaksa kelompok.

2.    Laisses-faire 
Pemimpin yang keberadaannya hanya sebagai lambang. Tipe ini sebenarnya pemimpin tidak memberi pimpinan, yakni membiarkan orang-orang berbuat sekehendaknya.

3.    Demokratis 
Mengutamakan kerjasama antara atasan dan bawahan. Pemimpin tipe ini menafsirkan kepemimpinannya bukan sebagai diktator, melainkan sebagai pemimpin di tengah-tengah kelompoknya.[2]

4.    Pseudo-demokratis
Pemimpin yang bertipe ini hanya tampak seperti demokratis tetapi semu karena tetap otoriter dalam bentuk yang halus atau samar-samar.[3]

D.  PRINSIP-PRINSIP KEPEMIMPINAN
Dalam mengembangkan sekolah perlu dipahami dan dilaksanakan prinsip-prinsip kepemimpinan secara umum yang berlaku, yaitu :
1.      Konstruktif,
Artinya Kepala Sekolah harus mendorong dan membina setiap staf untuk berkembang.


2.      Kreatif,
 Artinya Kepala Sekolah harus selalu mencari gagasan dan cara baru dalam melaksanakan tugas.

3.      Partisipatif
Artinya mendorong keterlibatan semua pihak yang terkait dalam setiap kegiatan di sekolah.

4.      Kooperatif
 Artinya mementingakan kerja sama dengan staf dan pihak lain yang terkait dalam melaksanakan setiap kegiatan.

5.      Delegatif
Artinya berupaya mendelegasikan tugas kepada staf sesuai dengan tugas / jabatan serta kemampuan mereka.

6.      Integratif
 Artinya selalu mengitegrasikan semua kegiatan sehingga dihasilkan sinergi untuk mencapai tujuan sekolah.

7.      Rasional dan Objektif
 Artinya dalam melaksnakan tugas atau bertindak selalu berdasarkan pertimbangan rasio dan objektif.

8.      Pragmatis dalam menetapkan kebijakan atau target.
Kepala Sekolah harus mendasarkan pada kondisi nyata sumber daya yang dimiliki sekolah.

9.      Keteladanan
Artinya dalam memimpin sekolah, Kepala Sekolah dapat menjadi contoh yang baik.

10.  Adaptabel dan Fleksibel
 Artinya Kepala Sekolah harus dapat beradaptasi dalam menghadapi situasi dan paradigma baru serta menciptakan situasi kerja yang kondusif.

E.  FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EFEKTIFITAS PEMIMPIN DALAM MANAJEMEN PENDIDIKAN
Dalam melaksanakan aktivitasnya bahwa pemimpin dipengaruhi oleh berbagai macam faktor. Faktor-faktor tersebut sebagaimana dikemukakan oleh H. Jodeph Reitz (1981) yang dikutif Nanang Fattah, sebagai berikut :
1.    Kepribadian (personality), pengalaman masa lalu dan harapan pemimpin, hal ini mencakup nilai-nilai, latar belakang dan pengalamannya akan mempengaruhi pilihan akan gaya kepemimpinan.
2.    Harapan dan perilaku atasan.
3.    Karakteristik, harapan dan perilaku bawahan mempengaruhi terhadap apa gaya kepemimpinan.
4.    Kebutuhan tugas, setiap tugas bawahan juga akan mempengaruhi gaya pemimpin.
5.    Iklim dan kebijakan organisasi mempengaruhi harapan dan perilaku bawahan.
6.    Harapan dan perilaku rekan.[4]
Selanjutnya peranan seorang pemimpin sebagaimana dikemukakan oleh M. Ngalim Purwanto, sebagai berikut :
a.         Sebagai pelaksana (executive),
b.        Sebagai perencana (planner),
c.         Sebagai seorang ahli (expert),
d.        Sebagai mewakili kelompok dalam tindakannya ke luar (external group representative),
e.         Sebagai mengawasi hubungan antar anggota-anggota kelompok (controller of internal relationship),
f.         Bertindak sebagai pemberi gambaran / pujian atau hukuman (purveyor of rewards and punishments),
g.        Bentindak sebagai wasit dan penengah (arbitrator and mediator),
h.        Merupakan bagian dari kelompok (exemplar),
i.          Merupakan lambang dari pada kelompok (symbol of the group),
j.          Pemegang tanggung jawab para anggota kelompoknya (surrogate for individual responsibility),
k.        Sebagai pencipta / memiliki cita-cita (ideologist),
l.          Bertindak sebagai seorang ayah (father figure), dan
m.      Sebagai kambing hitam (scape goat).[5]
Berdasarkan dari peranan pemimpin tersebut, jelaslah bahwa dalam suatu kepemimpinan harus memiliki peranan-peranan tersebut, di samping itu juga bahwa pemimpin memiliki tugas yang diembannya, sebagaimana menurut M. Ngalim Purwanto, sebagai berikut :
v Menyelami kebutuhan-kebutuhan kelompok dan keinginan kelompoknya.
v Dari keinginan itu dapat dipetiknya kehendak-kehendak yang realistis dan yang benar-benar dapat dicapai.
v  Meyakinkan kelompoknya mengenai apa-apa yang menjadi kehendak mereka, mana yang realistis dan mana yang sebenarnya merupakan khayalan.
Tugas pemimpin tersebut akan berhasil dengan baik apabila setiap pemimpin memahami akan tugas yang harus dilaksanaknya. Oleh sebab itu, kepemimpinan akan tampak dalam proses di mana seseorang mengarahkan, membimbing, mempengaruhi dan atau menguasai pikiran-pikiran, perasaan-perasaan atau tingkah laku orang lain.

F.   SYARAT PEMIMPIN PENDIDIKAN DAN KETERAMPILAN YANG HARUS DIMILIKI PEMIMPIN PENDIDIKAN
1.    Syarat-syarat pemimpin pendidikan
Persyaratan kepribadian dari seorang pemimpin yang baik adalah sebagai berikut:
¦      Rendah hati dan sederhana,
¦      Suka menolong,
¦      Sabar dan memiliki kestabilan emosi,
¦      Percaya kepada diri sendiri,
¦      Jujur, adil dan dapat dipercaya, dan
¦      Keahlian dalam jabatan.

2.    Keterampilan yang harus dimiliki pemimpin pendidikan
§  Keterampilan dalam memimpin,
§  Keterampilan dalam hubungan insani,
§  Keterampilan dalam proses kelompok,
§  Keterampilan dalam administrasi personil, dan
§  Keterampilan dalam menilai.

G. KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN FUNGSINYA
1.    Kepemimpinan Kepala Sekolah
Dapatkah Kepemimpinan Kepala Sekolah yang efektif dan inovatif menjadikan sekolah berkembang? Kepemimpinan Kepala Sekolah sangat dipengaruhi oleh hal-hal sebagai berikut :
a.    Kepribadian, kepribadian yang kuat akan membentuk karakter diri menjadi tegas, cerdas dan ikhlas dalam menjalankan tugas yang menjadi tanggung jawabnya. Karakter diri akan mengembangkan pribadi yang percaya diri, berani, bersemangat, murah hati dan memiliki kepekaan sosial.
b.    Memahami tujuan, dengan memahami tujuan pendidikan dengan baik, kepala sekolah akan selalu berjalan sesuai rel-rel hukum yang benar dalam mencapai tujuan sekolah. Dengan pemahaman yang baik kepala sekolah tidak akan menghalalkan segala cara, semua akan berjalan sesuai aturan yang berlaku.
c.    Memiliki Pengetahuan yang Luas, dengan memiliki akar pengetahuan yang luas, seorang kepala sekolah akan senantiasa menerima kritik dan saran sebagai tolak ukur dan pijakan dalam bertindak dan menentukan kebijakan terutama kebijakan yang menyangkut kepentingan orang banyak. Dan kepala sekolah akan selalu menjadi manusia pembelajar.
d.   Memiliki Kompetensi Profesional, keterampilan profesional yang terkait dengan tugasnya sebagai Kepala Sekolah, yaitu :
·      Keterampilan teknis, yaitu melaksanakan fungsi manajemen sekolah dengan benar meliputi : perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan kontrol terhadap seluruh aspek kegiatan persekolahan dan mampu memberdayakan seluruh sumberdaya yang dimiliki oleh sekolah, baik sumberdaya bergerak maupun sumberdaya tidak bergerak.
·      Hubungan kamanusian, yaitu menyadari diri sebagai pribadi yang memiliki kekurangan sehingga senantiasa bekerja sama dengan orang lain, memotivasi, mendorong guru dan staf untuk maju dan memberikan pengayoman kepada semua pihak.
e.    Memiliki Keterampilan konseptual, seorang kepala sekolah harus memiliki ketrampilan konseptual sehingga dapat dengan benar mengembangkan konsep pengembangan sekolah, memperkirakan masalah yang akan muncul dan mencari jalan pemecahannya dengan tepat tanpa mengakibatkan gejolak apapun.
Dalam mengembangkan sekolah perlu dipahami dan dilaksanakan prinsip-prinsip kepemimpinan secara umum yang berlaku, yaitu :
1.        Konstruktif, artinya Kepala Sekolah harus mendorong dan membina setiap staf untuk berkembang.
2.        Kreatif, artinya Kepala Sekolah harus selalu mencari gagasan dan cara baru dalam melaksanakan tugas.
3.        Partisipatif, artinya mendorong keterlibatan semua pihak yang terkait dalam setiap kegiatan di sekolah.
4.        Kooperatif, artinya mementingakan kerja sama dengan staf dan pihak lain yang terkait dalam melaksanakan setiap kegiatan.
5.        Delegatif, artinya berupaya mendelegasikan tugas kepada staf sesuai dengan tugas / jabatan serta kemampuan mereka.
6.        Integratif, artinya selalu mengitegrasikan semua kegiatan sehingga dihasilkan sinergi untuk mencapai tujuan sekolah.
7.        Rasional dan Objektif, artinya dalam melaksnakan tugas atau bertindak selalu berdasarkan pertimbangan rasio dan objektif.
8.        Pragmatis dalam menetapkan kebijakan atau target. Kepala Sekolah harus mendasarkan pada kondisi nyata sumber daya yang dimiliki sekolah.
9.        Keteladanan, artinya dalam memimpin sekolah, Kepala Sekolah dapat menjadi contoh yang baik.
10.    Adaptabel dan Fleksibel, artinya Kepala Sekolah harus dapat beradaptasi dalam menghadapi situasi dan paradigma baru serta menciptakan situasi kerja yang kondusif.
2.    Fungsi Kepemimpinan Kepala Sekolah
Dalam model Kepemimpinan modern, kepemimpinan Kepala Sekolah ada tujuh fungsi pokok yang sering kita sebut dengan akronim EMASLIM, yaitu:
a.    Kepala Sekolah sebagai Educator
Kepala sekolah adalah guru yang mendapat tugas tambahan sebagai kepala sekolah. Dan kepala sekolah sebagai guru (edukator) tidak dapat lepas dari tugas utamanya yaitu mendidik. Dalam hal ini sebagai kepala sekolah, yang dididik bukan hanya siswa, akan tetapi seluruh staf dan seluruh warga sekolah yang dipimpin.

b.    Kepala Sekolah sebagai Manajer
Sebagai manajer, kepala sekolah dalam melaksanakan tugasnya harus melakukannya dengan prinsip-prinsip manajemen yang benar dengan menjalankan fungsi : perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan kontrol. Fungsi-fungsi tersebut harus dijalankan pada seluruh aspek kegiatan yang ada di sekolah.

c.    Kepala Sekolah sebagai Administrator
Sebagai administrator, berarti kepala sekolah harus menjalankan seluruh kegiatan administrasi sekolah dan bertanggung jawab atas terlaksananya seluruh kegiatan administrasi di sekolah.

d.   Kepala Sekolah sebagai Supervisor
Sebagai supervisor, kepala sekolah harus melakukan supervisi pada seluruh kegiatan yang ada di sekolah dan melakukan kontrol agar seluruh kegiatan berjalan pada rel kebijakan yang telah ditetapkan.

e.    Kepala Sekolah sebagai Leader
Sebagai leader atau pemimpin, kepala sekolah harus menjalankan fungsi kepemimpinan yang menjadi tanggung jawabnya. Kepala sekolah sebagai leader harus menetapkan garis-garis besar kebijakan, program dan kegiatan-kegiatan operasional dan kepala sekolah bertanggung jawab atas terlaksananya seluruh kebijakan tersebut.

f.       Kepala Sekolah sebagai Inovator
Sebagai inovator, kepala sekolah harus senantiasa mencari jalan pembaruan agar sekolah senantiasa berkembang mengikuti perkembangan IPTEK. Kepala Sekolah harus menjadi agen pembaharuan.

g.    Kepala Sekolah sebagai Motivator
Sebagai motivator, kepala sekolah harus senantiasa memberikan motivasi dan dorongan kepada semua pihak untuk maju, berkembang sesuai dengan keinginan individu dan berkembang guna memajukan institusi / lembaga.

H.  GAYA / MODEL KEPEMIMPINAN
Kepala Sekolah dapat memilih dan menerapkan model atau gaya kepemimpinan yang sesuai dengan situasi maupun kondisi staf yang dipimpinnya. Diantara model atau gaya kepemimpinan tersebut adalah :


1.      Gaya Kepemimpinan Delegatif :
Dalam gaya kepemimpinan ini kepala sekolah lebih banyak memberikan dukungan dan mendelegasikan tugas dan wewenang kepada staf sesuai dengan kemampuan yang dimiliki oleh staf tersebut. Sehingga staf yang memiliki kemampuan baik akan termotivasi dan akan bekerja yang baik.
2.      Gaya Kepemimpinan Partisifatif :
Kepala Sekolah berpartisipasi aktif dalam mendorong staf untuk menggunakan kemampuannya secara optimal, jika mengahadapi staf yang memilki kamapuan kerja baik tetapi motivasi kerjanya kurang.
3.      Gaya Kepemimpinan Konsultatif :
Kepala Sekolah banyak memberikan bimbingan sehingga kemampuan staf secara bertahap meningkat, jika menghadapi staf yang memilki kerja yang kurang baik tetapi memilki motivasi kerja baik.

4.      Gaya Kepemimpinan Instruktif :
Kepala Sekolah lebih banyak memberi petunjuk yang spesifik dan secara ketat mengawasi staf dalam mngerjakan tugasnya.

I.     HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH SEBAGAI SEORANG SUPERVISOR DALAM PENGAWASAN KINERJA GURU
Keberhasilan seorang pemimpin akan terwujud apabila pemimpin tersebut memperlakukan orang lain atau bawahannya dengan baik, serta memberikan motivasi agar mereka menunjukan performance yang tinggi dalam melaksanakan tugas. Menurut Hadari Nawawi (1983:81) kepemimpinan adalah kemampuan menggerakan, memberikan motivasi dan mempengaruhi orang-orang agar bersedia melakukan tindakan-tindakan yang terarah pada pencapaian tujuan melalui keberanian mengambil keputusan tentang kegiatan yang harus dilakukan. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan kepada sekolah sebagai Seorang Supervisor dalam pengawasan Kinerja Guru akan berahasil jika kepala sekolah memperhatikan hasil yang dicapai serta memperlakukan guru dengan baik, sehingga mereka mampu menunjukan performace yang lebih baik.
Kinerja guru merupakan aktivitas yang dilakukan guru sesuai dengan profesi yang diembannya, untuk dapat melakukan tindakan yang sesuai dengan profesi yang diembannya sangat terkait dengan ada tidaknya kepuasan dalam bekerja. Kepuasan bekerja berhubungan erat dengan motivasi kerja. Menurut Hamid Darmadi (1994:107) kepuasan kerja timbul dengan baik jika seseorang memiliki motivasi kerja yang baik pula.
Asmara (dalam Hamid Darmadi;1994:118) menjelaskan bahwa tindakan kepemimpinan kepala sekolah terhadap kematangan kerja guru dan kepuasan kerja guru berkorelasi positif, maksudnya kematangan kerja yang tinggi cenderung diikuti oleh kepuasan kerja yang tinggi pula. Berdasarkan pendapat tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan kepala sekolah sebagai seorang supervisor dalam pengawasan kinerja guru sangat dipengaruhi oleh kepemimpinannya yang dapat meningkatkan kepuasan sehingga aktivitas kerja guru meningkat. Kepemimpinan akan terwujud apabila seseorang pemimpin atau kepala sekolah memberikan petunjuk-petunjuk kepada bawahannya, mengadakan pengawasan, motivasi sehigga dapat menimbulkan kepuasan bagi guru.


BAB III
KESIMPULAN

1.    Kepemimpinan adalah pengaruh antar pribadi, dalam situasi tertentu dan langsung melalui proses komunikasi untuk mencapai satu atau beberapa tujuan tertentu sebagai proses mempengaruhi sekelompok orang sehingga mau bekerja dengan sungguh-sungguh untuk meraih tujuan kelompoknya.
2.    Unsur-unsur yang mendasari kepemimpinan adalah sebagai berikut :
a.    Kemampuan / kecakapan mempengaruhi orang lain (kelompok atau bawahan).
b.    Kemampuan mengarahkan atau memotivasi tingkah laku orang lain atau kelompok.
c.    Seorang pemimpin harus memiliki kemampuan persepsi sosial, berfikir abstrak dan kestabilan emosi.
·      Seorang pemimpin harus melakukan berbagai fungsi kepemimpinannya, yaitu:
Ø Menentukan tujuan,
Ø Menjelaskan, melaksanakan dan memilih cara yang tepat, dan
Ø Memberikan serta merangsang para anggota untuk bekerja.
3.    Tipe-tipe kepemimpinan :
ü Otokratis, 
ü Laisses-faire,
ü Demokratis, dan
ü Pseudo-demokratis.
4.    Syarat-syarat pemimpin pendidikan
¦      Rendah hati dan sederhana,
¦      Suka menolong,
¦      Sabar dan memilki kestabilan emosi,
¦      Percaya kepada diri sendiri,
¦      Jujur, adil dan dapat dipercaya, dan
¦      Keahlian dalam jabatan.


BAB IV
DAFTAR PUSTAKA

1.        Dr.H.Endin Nasrudin M.Si, Psikologi Manajemen, CV.Pustaka Setia, Bandung:2010
2.        Drs.M.Ngalim Purwanto, dkk. Administrasi Pendidikan, Mutiara, Jakarta:1984.
3.        Dr.H.Endin Nasrudin M.Si Psikologi Manajemen, CV.Pustaka Setia, Bandung:2010.
4.        M. Ngalim Purwanto, Administrasi Pendidikan, Mutiara Sumber-Sumber Benih Kecerdasan, Jakarta :1981
5.        Furchan, Arief. Pengantar Penelitian dalam Pendidikan, Pustaka Pelajar, Yogyakarta : 2004.
6.        Burhanuddin, Analisis Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan, Bumi Aksara, Malang: 1994.
7.        Sulaeman, Dadang dan Sunaryo, Psikologi Pendidikan, IKIP Bandung, Bandung : 1983.
8.        I.Nyoman Bertha, Filsafat dan Teori Pendidikan, FIP IKIP Bandung, Bandung : 1983.
9.        Suherman, Maman. Pengembangan Sarana Belajar, Karunia, Jakarta : 1986.
10.    Ukas, Maman. Manajemen Konsep, Prinsip dan Aplikasi, Ossa Promo, Bandung : 1999.
11.    Donosepoetro, Marsetio. Manajemen dalam Pengertian dan Pendidikan Berpikir, Surabaya : 1982.
12.    Sutisna, Oteng. Administrasi Pendidikan Dasar Teoritis untuk Praktek Profesional, Angkasa, Bandung : 1983.
13.    Sagala, Syaiful. Administrasi Pendidikan Kontemporer, Alfabeta, Bandung : 2005.
14.    Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah (Tinjauan Teoritik dan Permasalahannya), Raja Grafindo Persada, Jakarta : 1995.
15.    Fattah, Nanang, Landasan Manajemen Pendidikan, Rosdakarya,Bandung : 1996.
16.    www. Kepemimpinan Pendidikan. com


[1] Dr.H.Endin Nasrudin M.Si psikologi Manajemen, CV.Pustaka Setia, Bandung:2010 hal:55-59
[2] Drs.M.Ngalim Purwanto, dkk. Administrasi Pendidikan, Mutiara, Jakarta:1984. Hal:46-48
[3] Dr.H.Endin Nasrudin M.Si psikologi Manajemen, CV.Pustaka Setia, Bandung:2010 hal:64
[4] Nanang Fattah, Op. cit., hal: 102
[5] M. Ngalim Purwanto, Administrasi Pendidikan, Mutiara Sumber-Sumber Benih Kecerdasan, Jakarta :1981

Tidak ada komentar:

Posting Komentar